NURSING
Mudah mudahan Bermanfaat
musi
Kamis, 15 November 2018
Jumat, 01 Desember 2017
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Sistem Pencernaan
- ASKEP GASTRITIS Click in here
- ASKEP ENTERITIS Click in here
- ASKEP THYPUS ABDOMINALIS Click in here
- ASKEP TRAUMA ABDOMEN Click in here
- ASKEP COLITIS ULSERATIVE Click in here
- ASKEP CA HEPAR Click in here
- ASKEP CA LAMBUNG Click in here
- ASKEP DHF Click in here
- ASKEP SAR Click in here
Asuhan Keperawatan pada Sistem Imun
- ASKEP HIV Klik disini
- ASKEP STEVEN JHONSON Klik disini
- ASKEP LUPUSC Klik disini
- ASKEP BURGER DESEASE Klik disini
- ASKEP DIABETES MELITUS Klik disini
Asuhan Keperawatan pada Sistem Pernapasan
- ASKEP CA LARING Click in here
- ASAKEP CA PARU Click in here
- ASKEP PNEMONIA Click in here
- ASKEP TRAUMA THORAX Clic in here
- ASKEP TUBERCULOSIS Click in here
- ASKEP COPD Click in here
- ASKEP HEMATOTHORAX Click in here
Kamis, 30 November 2017
Asuhan Keperawatan Jiwa
- Harga Diri Rendah Click in here
- Isolasi Sosial Click in here
- Halusinasi Click in here
- Perilaku Kekerasan Click in here
- Defisit Perawatan Diri Click in here
- Strategi Pelaksanaan Click in here
ASKEP pada Sistem Perkemihan
- ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIH klik disini
- ASKEP VESIKOLTIASIS Klik disini
- ASKEP TRAUMA SIST. PERKEMIHAN Klik disini
Senin, 07 Desember 2015
Studi Sebut Merasa Berarti Bagi Orang Lain Berdampak Baik Bagi Kesehatan
Jakarta, Seringkali seseorang merasa dirinya tak berarti di dunia ini. Padahal, sebaliknya, dengan seseorang merasa hidupnya berarti bagi orang lain dan memiliki tujuan hidup, kondisi kesehatannya disebut bisa lebih baik dan panjang umur.
Peneliti di Mt. Sinai St. Luke's-Roosevelt Hospital, New York City, menyebutkan seseorang yang memiliki tujuan hidup dan merasa dirinya berarti untuk orang lain memiliki kesehatan jantung yang lebih baik. Meski belum jelas bagaimana hubungan antara kedua hal itu, tapi peneliti menekankan penanaman arti diri pada seseorang bisa membantu meningkatkan status kesehatan meraka.
Untuk mengetahui hubungan tujuan dan arti hidup yang dimiliki seseorang, peneliti menganalisis sepuluh studi sebelumnya terhadap 136.000 orang dari Amerika Serikat dan Jepang dengan rata-rata usia 67 tahun. Selama diamati sekitar tujuh tahun, lebih dari 14.500 relawan meninggal. Kematian disebabkan berbagai hal dan sekitar 4.000 kasus disebabkan karena serangan jantung, stroke, atau kondisi yang berhubungan dengan jantung.
"Tapi, kami menemukan bahwa orang yang melaporkan mereka memiliki tujuan jelas dalam hidupnya dan merasa berarti bagi orang lain, mempunyai risiko 20 persen lebih rendah untuk meninggal selama periode penelitian," tutur salah satu peneliti, Alan Rozanski seperti dilaporkan HealthDay dan dikutip dari Newsmaxhealth, Senin (7/12/2015).
Selain itu, orang-orang yang mengatakan hidupnya lebih berarti juga berisiko lebih rendah mengalami masalah terkait jantung. Rozanski menekankan, studi ini tidak membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara rasa berarti dalam hidup dengan waktu hidup yang lebih lama. Sehingga, meski penelitian lanjutan diperlukan, tapi setidaknya studi ini bisa membantu seseorang melindungi tubuhnya dari respons terhadap stres, dengan kata lain mempromosikan gaya hidup sehat.
"Dari catatan kami, memiliki tujuan hidup yang kuat dan merasa dirinya berarti sudah diduga sebagai dimensi penting dalam kehidupan. Dengan begitu, orang bisa merasa memiliki kekuatan, motivasi, dan ketahanan. Tapi, implikasi medis dari rasa berarti dalam hidup masih baru-baru saja menarik perhatian peneliti," terang Rozanski.
Rozanski melanjutkan, temuan itu sangat penting karena bisa membuka intervensi baru untuk membantu seseorang meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraannya. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine: Journal of Biobehavioral Medicine
Buka Link Disini tjoyyy
Peneliti di Mt. Sinai St. Luke's-Roosevelt Hospital, New York City, menyebutkan seseorang yang memiliki tujuan hidup dan merasa dirinya berarti untuk orang lain memiliki kesehatan jantung yang lebih baik. Meski belum jelas bagaimana hubungan antara kedua hal itu, tapi peneliti menekankan penanaman arti diri pada seseorang bisa membantu meningkatkan status kesehatan meraka.
Untuk mengetahui hubungan tujuan dan arti hidup yang dimiliki seseorang, peneliti menganalisis sepuluh studi sebelumnya terhadap 136.000 orang dari Amerika Serikat dan Jepang dengan rata-rata usia 67 tahun. Selama diamati sekitar tujuh tahun, lebih dari 14.500 relawan meninggal. Kematian disebabkan berbagai hal dan sekitar 4.000 kasus disebabkan karena serangan jantung, stroke, atau kondisi yang berhubungan dengan jantung.
"Tapi, kami menemukan bahwa orang yang melaporkan mereka memiliki tujuan jelas dalam hidupnya dan merasa berarti bagi orang lain, mempunyai risiko 20 persen lebih rendah untuk meninggal selama periode penelitian," tutur salah satu peneliti, Alan Rozanski seperti dilaporkan HealthDay dan dikutip dari Newsmaxhealth, Senin (7/12/2015).
Selain itu, orang-orang yang mengatakan hidupnya lebih berarti juga berisiko lebih rendah mengalami masalah terkait jantung. Rozanski menekankan, studi ini tidak membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara rasa berarti dalam hidup dengan waktu hidup yang lebih lama. Sehingga, meski penelitian lanjutan diperlukan, tapi setidaknya studi ini bisa membantu seseorang melindungi tubuhnya dari respons terhadap stres, dengan kata lain mempromosikan gaya hidup sehat.
"Dari catatan kami, memiliki tujuan hidup yang kuat dan merasa dirinya berarti sudah diduga sebagai dimensi penting dalam kehidupan. Dengan begitu, orang bisa merasa memiliki kekuatan, motivasi, dan ketahanan. Tapi, implikasi medis dari rasa berarti dalam hidup masih baru-baru saja menarik perhatian peneliti," terang Rozanski.
Rozanski melanjutkan, temuan itu sangat penting karena bisa membuka intervensi baru untuk membantu seseorang meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraannya. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine: Journal of Biobehavioral Medicine
Buka Link Disini tjoyyy
Langganan:
Postingan (Atom)